Thursday, June 11, 2009

Adakah JELITA Dari Garut? Kalau JELATA Ada

Keberadaan Kabupaten Garut tak lepas dari pembubaran Kabupaten Limbangan pada tahun 1811 oleh Daendels. Alasan Daendels pada saat itu adalah karena produksi kopi yang menjadi andalan menurun drastis sampai ke titik paling rendah. Oleh Raffles, pada tahun 1813, Kabupaten Limbangan dibentuk kembali. Pada saat usaha untuk melakukan pencarian lokasi yang ideal untuk dijadikan sebagai Ibukota Kabupaten, tim ekspedisi, gitu kali ya, menemukan sebuah telaga kecil yang tertutup oleh semak belukar. Seorang anggota tim tergores tangannya. Dalam bahasa lokal, tergores disebut sebagai “kakarut”. Salah satu anggota tim yang berasal dari Eropa bertanya, ‘kenapa tangannya berdarah?”, orang yang tergores menjawabnya,”kakarut”. Lidah orang Eropa berbeda tentunya dan melafazhkan “kakarut” menjadi “gagarut”. Lokasi dimana telaga kecil tersebut ditemukan kemudian disebut sebagai Ci Garut. Seiring perjalanan waktu lebih terkenal dan sering disebut sebagai Garut. Ini sekilas cerita tentang sejarah Garut, seperti yang tertulis di dalam situs resmi pemerintah Kabupaten Garut, dimana di-”header”nya tertulis ungkapan “PEMERINTAH KABUPATEN GARUT in your finger click”.

Terus terang, jarang sekali saya melewati Garut ketika mudik lebaran, sebagai contohnya. Preferensi saya, pas mudik, adalah melewati pantura. Tetapi, pesona Garut, berdasar cerita teman-teman yang sering melewati dan berwisata di sana, terus menggoda saya. Cerita tentang betapa indah dan asyiknya bermain dan bercengkerama dengan ombak di pantai Santolo, berlayar menggunakan rakit ke tengah Situ Bagendit, Sampireun yang menawarkan pengalaman eksotis, dan tentu saja dodol Garutnya. Liburan sekolah besok, mungkin waktu yang tepat untuk menjawab dahaga itu. Anda pernah ke Garut?, bagi-bagi ceritanya dong.

Kembali ke pertanyaan yang merupakan judul dari tulisan ini. Jawabnya ya jelas, tentu saja ada, dengan penuh keyakinan saya menjawabnya. Sudah pasti banyak gadis jelita ada di atau berasal dari Garut. Kalau nggak percaya, sok tanyakeun ka Pak Wakil Bupati Dicky Candra, salah seorang selebriti kita yang berhasil memenangkan pilkada bersama pasangannya, Aceng H.M Fikri, S Ag. Kalau tidak salah Rieke Dyah Pitaloka, si Oneng yang lugu itu, yang besok akan dilantik sebagai anggota DPR RI itu, berasal dari Garut lho. Rieke mestinya bisa menjadi salah satu contoh jelita yang berasal dari Garut, kalau anda masih saja tidak percaya.

Selain dari banyaknya jelita-jelita yang ada di atau berasal dari Garut, tentu saja Garut juga punya jelata. Salah satu jelata dari Garut yang menghebohkan kita semua sekarang ini adalah Siti Hajar. Seorang janda beranak dua, 33 tahun umurnya. Betapa tidak menghebohkan kita semua, jikalau sekujur tubuhnya terlihat mengenaskan. Saya juga tidak bisa membayangkan, apa yang akan saya atau anda lakukan jika selama hampir 3 tahun bekerja, sepeserpun imbalan yang merupakan hak tak pernah diberikan. Siraman air panas dan bentuk penyiksaan lainnya yang justru sering didapatkan. Semoga saja kedua anaknya bisa mengenalinya, ketika bertemu sekembalinya dari Malaysia.

Tolong jawab pertanyaan saya, “apa yang anda lakukan jika gaji anda terlambat diterima?”, terlambatnya nggak usah lama-lama deh, cukup dua minggu saja. Apa yang anda lakukan coba?.

Situs resmi pemerintah Kabupaten Garut juga menyebutkan bahwa pihak keluarga Siti Hajar sedang memproses dokumen keberangkatan mereka ke Malaysia dan biayanya akan ditanggung oleh PJTKI yang memberangkatkannya. Siti Hajar, sementara ini masih berada dalam perawatan sebuah rumah sakit di sana. Kabarnya Dubes kita di Malaysia dan utusan pemerintah pusat sudah menemuinya, seperti yang diberitakan oleh beberapa media masa elektronik. Dalam sebuah wawancara antara utusan pemerintah pusat dan anchor berita sebuah TV swasta, utusan pemerintah pusat menyampaikan bahwa Siti Hajar adalah seorang wanita yang bermental luar biasa. Untuk Siti Hajar, semoga cepat sembuh dan mendapatkan keadilan yang dicari.

Aaaah, pikiran saya tetap saja tak lepas dari pertanyaan, kok bisa ya gaji tidak diterima setelah hampir dua tahun bekerja?, sementara sebuah hadits Nabi mengatakan untuk memberikan upah pekerja sebelum kering keringatnya.

0 comments:

Post a Comment