Friday, May 15, 2009

BOEDIONO - INDONESIA MENGGUGAT

Seolah menjawab pertanyaan banyak orang, kenapa Bandung dipilih sebagai kota dimana deklarasi pasangan SBY ber BUDI dilangsungkan, Boediono dalam pidatonya menyinggung sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. “Di kota Bandung ini Bung Karno membacakan pembelaanya di depan hakim kolonial Belanda dengan judul INDONESIA MENGGUGAT”, demikian katanya.

Berikut adalah penggalan pembelaan Bung Karno yang diberinya judul INDONESIA MENGGUGAT;

…kami menyerahkan segenap raga dengan serela-relanya kepada tanah air dan bangsa, juga kami menyerahkan segenap jiwa kepada Ibu Indonesia dengan seikhlas-ikhlasnya hati. Juga kami adalah mengabdi kepada suatu cita-cita yang suci dan luhur, juga kami adalah berusaha ikut mengembalikan hak tanah air dan bangsa atas peri kehidupan yang merdeka. Tiga ratus tahun, ya walau seribu tahunpun, tidaklah bisa menghilangkan hak negeri Indonesia dan rakyat Indonesia atas kemerdekaan itu. Untuk terlaksananya hak ini maka kami rela menderitakan segala kepahitan yang dituntutkan oleh tanah air itu, rela menderitakan kesengsaraan yang dimintakan oleh Ibu Indonesia itu setiap waktu.

Memang tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, Ibu Indonesia, adalah mengharap dari semua putera-putera dan puteri-puterinya pengabdian yang demikian itu, penyerahan jiwa-raga yang tiada batas, pengorbanan diri walau yang sepahit-pahitnyapun kalau perlu, dengan hati yang suci dan hati yang ikhlas. Putera-putera dan puteri-puteri Indonesia haruslah merasa sayang, bahwa mereka untuk pengabdian ini, masing-masing hanya bisa menyerahkan satu badan saja, satu roh saja, satu nyawa saja, --dan tidak lebih.

Menjawab kontroversi tentang pencalonannya, stigma neolib terutama, Boediono berkata, "Perekonomian kita tidak bisa diserahkan sepenuhnya pada pasar bebas. Selalu diperlukan intervensi dengan aturan main yang jelas dan adil. Pemerintahan harus berjalan cepat,tepat dan akuntabel. Itulah yang harus diselenggarakan negara. Negara juga tidak boleh terlalu campur tangan, tapi negara juga tidak boleh tidur. Untuk itu diperlukan pemerintahan yang bersih. Dan pemerintah yang bersih itu tidak bisa dipidatokan. Pemerintahan yang bersih harus dimulai dengan ketauladanan dan kepemimpinan, Dan Indonesia butuh pemimpin yang tidak memperdagangkan kekuasaan”

Boediono juga mengungkapkan bahwa korupsi telah menggerogoti efektifitas negara dan bahwa pemberantasan korupsi harus terus dijalankan. Boediono sadar bahwa dalam pemberantasan korupsi ini kerja belum selesai. sebuah langkah yang tegas harus diambil

Pidato Boediono diakhiri dengan pernyataannya,"Saya siap bekerja mulai hari ini". Inilah INDONESIA MENGGUGAT jilid dua seolah itu teriakannya.

Pak Boediono, Selamat Bekerja



0 comments:

Post a Comment